MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
Proses
manajemen strategik adalah seperangkat komitmen, keputusan dan tindakan yang
diperlukan bagi suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai persaingan strategik
dan pendapatan (perolehan) di atas rata-rata pengembalian investasi (earn
above-average returns)
Menurut
David (1999) proses manajemen strategik ada tiga tahap :
a.
Tahap Formulasi Strategi. Perumusan
strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan
visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai
tujuan.
b.
Tahap Implementasi. Strategi Implementasi
strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan.
Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang
dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi
pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang
usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi
sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja
organisasi.
c.
Tahap Evaluasi Strategi. Evaluasi
strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik;
Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi
strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang
mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang
menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3).
Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil
untuk di masa yang akan datang.
Proses
manajemen strategi terdiri dari delapan langkah yaitu :
- Mendefinisikan
visi
- Misi bisnis
dan tanggung jawab sosial
- Menganalisis
lingkungan eksternal
- Menganalisis
lingkungan internal
- Memilih
tujuan dan sasaran bisnis
- Mengembangan
strategi bisnis
- Merinci
program rencana
- Mengimplementasikan
rencana program dan mengumpulkan umpan balik serta menguji pengendalian
Semua
langkah ini menjaga agar unit usaha tidak terhambat oleh lingkungan dan untuk
berjaga- jaga terhadap peluang dan berbagai masalah baru
Lingkungan
eksternal perusahaan terdiri dari 3 (tiga) perangkat faktor yaitu:
- Lingkungan
Umum (General Infornmen) terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari
luar, biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu.
Yaitu faktor ekonomi, sosial, budaya, teknologi, budaya, demografi,
politik hukum dan ekologi.
- Lingkungan
Industri (Industri Infornmen) terdiri dari persaingan diantara anggota
industri, hambatan masuk, produk subtitusi, daya tawar pembeli dan daya
tawar pemasok.
- Lingkungan
Global (Global Infornmen) meliputi bahasa, budaya, politik, ekonomi,
campur tangan pemerintah, tenaga kerja, pembiayaan, riset pasar,
periklanan, trasportasi dan komunikasi, kerjasama, kontrak-kontrak dan sebagainya
Dari
lingkungan eksternal diatas akan menunjukan peluang (Opportunities) dan
tantangan (Threat) perusahaan. Peluang (Opportunities) adalah kondisi yang ada
pada lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan organisasi mencapai
persaingan strategi. Sedangkan tantangan (Threat) adalah kondisi yang terdapat
dalam lingkungan umum yang dapat merintangi usaha-usaha perusahaan untuk
mencapai persaingan strategi.
Alat
untuk menganalisis lingkungan umum adalah alat cetak (Surat kabar, publikasi
perdagangan, publikasi perusahaan, hasil penelitian secara akademis dan hasil
poling)
Dalam
analisi lingkungan eksternal ada 5 kategori yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Kekuatan
ekonomi (Economic Forces)
- Kekuatan
Sosial, budaya, demografi dan lingkungan (Social, Cultural, Demographic
Anvironmental Forces)
- Kekuatan
Politik, Pemerintah, dan Hukum ( Political, Goverment and legal forces)
- Kekuatan
Teknologi (Technologies Forces)
- Kekuatan
Kompetitif (Competitive Forces)
Menurut
Hitt (1999) cara untuk menganalisi lingkungan eksternal dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Mengidentifikasikan
(Sceanning) Mengidentifikasi tanda-tanda perubahan dan kecenderungan
lingkungan sebelumnya.
- Pendeteksian
(Monitoring) Mendeteksi dini dengan mengobservasi perubahan dan
kecenderungan lingkungan secara terus menerus.
- Peramalan
(Forecasting) Mengembangkan proyeksi tentang antisipasi outcomes
berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang telah dimonitor.
- Penetapan
(Assessing) Menentukan waktu dan kepentingan perubahan dan kecenderungan
lingkungan yang diperuntukan bagi strategi perusahaan dan manajemennya.
Terdapat
tiga tahapan proses manajemen strategis oleh David (2011) diantaranya :
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan
strategi adalah tahap awal yang dilakukan pada proses manajemen strategi, yang
meliputi
- pengembangan
visi dan misi,
- identifikasi
peluang eksternal organisasi dan ancaman,
- menganalisa
kekuatan dan kelemahan internal,
- merumuskan
tujuan jangka panjang,
- menghasilkan
strategi alternatif, dan
- memilih
strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
Lebih lanjut
mengenai perencanaan strategi adalah:
a.
Menganalisa Lingkungan External,
Hal yang
dapat dilakukan seperti mengidentifikasi arah trend (Lingkungan Sosial Budaya,
Sosial Ekonomi, Teknologi, Politik) yang dapat/akan mempengaruhi di masa yang
akan datang, lebih lanjut seperti Analisis Pasar, Kompetitor, Komunitas,
Supplier, Kebijakan Makro dan Mikro Pemerintah.
b.
Menganalisa Lingkungan Internal,
Hal yang
dapat dianalisa seperti Kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, asset
penunjang aktifitas, situasi lingkungan kerja dan kapabilitas lainnya.
c.
Memformulasikan Strategi
Melalui
analisa peluang sekaligus ancaman dari lingkungan berdasarkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan sebagai proses perencanaan jangka panjang yang efektif dan
efisien.
- Visi
dan Misi , menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang perusahaan.
- Tujuan
dan arah strategi perusahaan , dalam menyusun Tujuan tersebut harus diperhatikan
baik dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.
2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Pada tahap
ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, struktur organisasi yang
efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan anggaran
, mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan
terhadap kinerja organisasi.
Strategi Korporasi
- Membangun
citra merek (brand image) perusahaan akan menjadi peluang
bisnis yang dapat menjadi pendapatan (revenue) bagi
perseroan.
- Pengembangan
usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis.
- Strategi
memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek usaha yang
menarik investor.
Strategi Bisnis
- Penerapan
transaksi perusahaan dengan sistem administrasi yang akuntabel dan aman.
- Menghasilkan
produktifitas yang optimal.
- Pengembangan
teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem yang efektif bagi
perusahaan.
- Memfasilitasi
komunikasi bisnis yang transparan dapat memberikan nilai tambah dan
manfaat bagi setiap pelaku atau anggota.
Strategi Fungsional / Kegiatan Usaha
1. Kegiatan
Operasional
- Pengembangan
standarisasi proses produksi secara produktif, efisien dan efektif.
- Perencanaan
produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
- Melakukan
pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.
- Pengembangan
teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas yang berkesinambungan
dan dapat diserap konsumen dengan baik.
- Sistem
distribusi yang tepat waktu dan efisien.
- Perencanaan
produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
- Kualitas
dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
- Pengembangan
komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan fungsi dan peranannya.
- Menjalin
kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam pengaplikasian CSR (Corporate
Social Responsibility).
2. Bidang
Administrasi dan Keuangan
- Memfasilitasi
seluruh pendanaan yang diperlukan pada kegiatan perusahaan.
- Menggambarkan
seluruh aktifitas usaha dengan memberikan informasi Laporan Keuangan
terkini kepada seluruh Stakeholder.
- Menciptakan
cadangan dana untuk pengembangan usaha.
- Sistem
administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat dipertanggung
jawabkan.
- Menciptakan
ketersediaan dana yang akan digunakan oleh perusahaan dengan memperluas
sumber pendanaan baik dari Bank dan atau investor.
- Sistem
keuangan yang efisien, efektif, bersih dan transparan.
- Menjaga
stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan.
- Sistem
Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.
- Menciptakan
skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal kerja ataupun investasi
yang diperlukan.
- Memberikan
keuntungan yang optimal bagi setiap Stakeholder.
3. Bidang
SDM dan Organisasi
- Ketersediaan
sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.
- Menciptakan
struktur organisasi yang mampu mendukung seluruh fungsi kinerja perusahaan
dan tidak terbatas dalam pengembangan usahanya.
- Melatih,
mengembangkan mitra-mitra profesional untuk mendukung setiap aktifitas
perusahaan.
- Mengembangkan
kemampuan perusahaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki dengan melakukan Pendidikan/Pelatihan yang berkesinambungan.
- Menciptakan
sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan keahlian dan orang yang tepat
pada bidangnya.
3. Evaluasi Strategi dan Pengawasan
Tahap
pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan, apakah sudah berjalan sesuai
dengan perencanaan strategi yang dipilih, menggunakan metode analisa
perbandingan kondisi pencapaian aktual yang dibandingkan dengan perencanaan
awal.
Metode
Laporan analisa bisa diterapkan dalam periode tahunan, bulanan atau mingguan,
supaya segala penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya dengan
harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
semestinya.
Analisis
lingkungan internal akan menunjukan kekuatan (Strangeth) dan Kelemahan
(Weakness) perusahaan. Analisis perusahaan dikenal juga dengan analisi profil
perusahaan, analisis ini meliputi :
- Hubungan
antara unit fungsional bisnis
- Unit
Manajemen
- Unit
Pemasaran (Marketing)
- Unit
Keuangan/Akuntansi
- Unti
Produksi.Operasional
- Unit
penelitian dan Pengembangan (Reseacrh and Development)
- Sistem
Informasi Terkomputerisasi
- Budaya
Organisasi
- Sumber Daya
Manusia
Formulasi
Strategi adalah Suatu tahap merumuskan, menyusun atau menformat strategi yang
dimulai dengan pengembangan suatu visi, misi organisasi, mengidentifikasi
peluang (Opportunities) dan ancaman (Weakness) eksternal organisasi, menentukan
kekuatan (Strange) dan kelemahan (Weakness) Internal, penentuan tujuan jangka
panjang untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi terpilih yang
berkelanjutan.
Keputusan
–keputusan formulasi strategi harus terarah kepada hasil atau produk yang
spesifik, pasar atau harapan masyarakat, sumber daya dan teknologi untuk sutu
periode tertentu. Termasuk harus menentukan keunggulan bersaing jangka panjang,
baik dalam keadaan maupun buruk.
Keputusan
strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi, sehingga manajer puncak (Top
manager) haus betul-betul memiliki prespektif terbaik untuk memahami sepenuhnya
keputusan-keputusan formulasi.
Contoh Perusahaan Mc Donald’s
FORMULASI STRATEGI
Visi: To be the world’s best quick service
restaurant experience (Menjadi restoran cepat saji yang terbaik di seluruh
dunia).
Misi: Memahami visi kami untuk menjadi yang terbaik
dengan memberikan kualitas, pelayanan, kebersihan dan value untuk membuat semua
pelanggan kami tersenyum.
Tujuan
Tujuan dari McDonald's baik
McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah :
- Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa
makanan di dunia dengan lebih dari 50.000 restoran.
- Brand McDonald's menyentuh siapa saja, kapan
saja, dan di mana saja saat kita melakukan bisnis.
- McDonald's sebagai tempat bekerja yang terbaik
untuk setiap orang yang ada di seluruh dunia.
- Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan
merasa spesial.
- Makanan yang paling baik di kelasnya dengan
penyajian yang istimewa dan menu makanan yang beragam.
- Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang
baik dan kuat antara pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.
- Brand yang sukses dan memberikan kontribusi
pada pemilik, pemasok barang dan perusahaan.
Analisis Pendekatan SWOT
1. Strenght (kekuatan)
•
Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang
strategis dan mudah dijangkau.
•
Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).
•
Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata
“I'm Loving It” dalam setiap pemasarannya.
•
Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain,
seperti dengan Coca-Cola.
•
Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat
bermain untuk anak-anak mempunyai daya tarik tersendiri.
•
Adanya pelatihan yang profesional dengan
didirikannya “Hamburger University”
•
Perusahaan yang telah mengglobal.
•
Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.
2. Weakness (kelemahan)
•
MCD hanya menjual produk-produk yang
bersifat junkfood, yang dinilai oleh sebagian besar masyarakat kurang baik
untuk kesehatan.
•
Sebagian besar produk-produk yang di tawarkan oleh
MCD berbahan dasar ayam, dimana bahwa ayam atau unggas itu adalah hewan
yang rawan terkena penyakit yang membayahakan manusia yang mengkonsumsinya.
•
Adanya
product tertentu yg hanya bisa dibeli pada jam tertentu, misalnya menu sarapan
yg hanya bisa dinikmati pada jam 05.00 – 11.00.
•
area parkir yang kurang luas.
•
Namun karena banyaknya competitor, menyebabkan
McDonalds hanya menguasai sedikit pangsa pasar.
3. Opportunities (peluang)
•
Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga
memberikan kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam
pelayanan.
•
Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang
lebih sehat.
•
Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar
terutama untuk generasi muda dan kelompok yang telah berumur
•
Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami,
sebagai bagian dari strategi pemasaran dan periklanan.
•
Menciptakan produk baru.
•
Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya
transportasi yang rendah
4. Threat (ancaman)
•
Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
•
Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang
sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat.
•
Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan
cepat saji dengan masalah obesitas.
•
Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat
saji merupakan makanan yang kurang sehat.
•
Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang
berbeda-beda.
•
Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan
industri yang cepat mengalami kejenuhan.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Didalam implementasi
strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan
tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan
kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga
strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan
berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang
telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan
kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang
memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan
melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
EVALUASI STRATEGI
Evaluasi dan pengawasan
strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya
evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
- Mereview faktor internal dan eksternal yang
menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
- Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
- Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi
strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak
menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
Tentang kesimpulan
BalasHapus