Mengenal Tujuan dan Metode Perawatan (Curing) Beton


Pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, bendungan, dan pengaman pantai untuk mengejar daya saing pembangunan dengan negara lain dan juga penyetaraan infrastruktur ke seluruh Indonesia. 

Untuk memenuhi misi tersebut, tentunya dibutuhkan material konstruksi dengan jumlah besar, salah satunya adala beton. Di era sekarang ini, beton masih menjadi komponen utama dalam pembangunan infrastruktur, karena terdapat berbagai kelebihan seperti, bahan baku yang cukup banyak tersedia, tahan suhu, dan mudah dibentuk. Namun untuk menghasilkan beton dengan mutu yang direncanakan diperlukan suatu perencanaan, pelaksanaan yang baik.

Beton yang bermutu harus dibuat dengan perencanaan komposisi bahan yang sesuai dan hal lain yang tidak kalah kalah penting adalah proses perawatan (curing) beton. 

Pekerjaan perawatan (curing) beton dikerjakan saat telah mengeras dengan tujuan yang pelaksanaannya akan dijelaskan di bawah ini.

Tujuan perawatan (curing) beton antara lain adalah:

- Mencegah terjadinya keretakan pada beton 
- Agar menghasilkan mutu beton yang direncanakan 
- Mencegah kehilangan air pada beton karena penguapan 
- Menjaga kestabilan dari struktur beton tersebut 
- Menjaga beton dari kehilangan air semen ketika setting time concrete 
- Menjaga beton dari perbedaan yang terjadi pada suhu beton dengan suhu lingkungan 

Metode perawatan (curing) beton antara lain adalah: 

1. Perawatan dengan pembasahan beton dengan air (water curing) 

siram beton

Perawatan merupakan jenis perawatan yang umum dikerjakan baik di laboratorium maupun di lapangan. 

 
Metode perawatan dengan pembasahan terhadap beton dapat dilakukan dengan cara-cara seperti di bawah ini. 
- Meletakkan beton di dalam air 
- Meletakkan beton di dalam ruangan yang lembab 
- Menyelimuti beton dengan karung goni basah 
- Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound (Curing compound yaitu membrane-forming curing compound tipe cair sesuai dengan ASTM C 309, type I kelas A. Merupakan bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton basah serta berbentuk cairan)
- Menyirami seluruh permukaan beton 

2. Perawatan dengan membran (membrane curing) 

lapisan membrane curing

Salah satu metode perawatan (curing) beton adalah dengan menggunakan membran. Perawatan jenis ini umumnya dikerjakan pada daerah yang sulit untuk mendapatkan air. Oleh karena itu, pelapisan dengan membran diperlukan agar air pada beton tidak langsung menguap dengan cepat. 

3. Perawatan dengan penguapan (application of heat curing) 

proses steam curing

Jenis perawatan yang satu ini umumnya dilakukan pada daerah yang memiliki musim dingin. Sebelum dilakukan perawatan dengan proses Steam, beton harus dipertahankan terlebih dahulu pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam. Perawatan metode uap ini harus diawalai dengan pembasahan terlebih dahulu selama 7 hari pertama. Perawatan dengan penguapan terdiri dari dua cara yaitu perawatan dengan tekanan rendah dan perawatan dengan tekanan tinggi. 

4. Perawatan lainnya 
Perawatan pada beton lainnya yang dapat dilakukan adalah perawatan dengan menggunakan sinar infra merah, hidrotermal, karbonisasi, dan pelapisan dengan kalsium klorida. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK

RESUME DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

PENGANGGARAN PERUSAHAAN