PENGANGGARAN PERUSAHAAN

LAPORAN TUGAS MANDIRI KE : 1 (SATU)
KODE MK : AKT 112233

MATA KULIAH       : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
NAMA DOSEN        : Drs. BAMBANG TRI DAYONO, MM




NAMA            :  SANTY MEYLINAWATI
NIM                :  11021900241
KELAS           :  5E - AKT



UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
SERANG – BANTEN
TAHUN 2019 – 2020



SOAL  TUGAS  MANDIRI  KELOMPOK :   1

1.      Jelaskan perbedaan antara Penganggaran dengan Perencanaan dan jelaskan!
2.      Jelaskan perbedaan antara Peraturan dan Kebijaksanaan !
3.    Tuliskan dan jelaskan Seri Tugas yang saling berkaitan untuk keseragaman Pelaksanaan Kinerja dalam suatu perusahaan!
4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a.       BUMN, PERJAN, PERUM.
b.      Perusahaan Industri
c.       Perusahaan Ekstratif
d.      Biaya Bahan Baku ( BBB )
e.       Biaya Penjualan
5.      Jelaskan mengapa Penganggaran termasuk bidang Akunting!
6.      Jelaskan kelemahan  perusahaan dalam penyusunan anggaran!
7.      Jelaskan pendapat saudara agar fungsi pelaksanaan anggaran bisa berjalan secara efektif dan efisien sesuai yang diharapkan !
8.      Jelaskan apa yang dimaksud Program Jangka Pendek dan bagaimana realisasi pelaksanaannya!
9.      Jelaskan hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan dalam pelaksanaannya, pada :
a.       Anggaran Penjualan
b.      Anggaran Piutang
c.       Anggaran Produksi
10.  Jelaskan Fungsi Pengendalian  dalam Perusahaan!










1.      Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan hasil penganggaran. Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan hasil penganggaran perusahaan. Dengan demikian penganggaran perusahaan lebih luas dari anggaran perusahaan, karena meliputi anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan hanya bagian daripada penganggaran perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menguraikan cara menghitung dan menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan berarti cukup menampilkan bentuk anggaran perusahaan, misalnya berupa anggaran neraca dan. anggaran laporan rugi-laba tanpa disertai penjelasan dan cara menghitung/menyusun anggaran tersebut.
Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju (feedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Penganggaran merupakan tahap keempat dalam sistem manajemen strategik.
Maka, penganggaran adalah bagian dari sebuah perencanaan. Perencanaan merupakan proses penyusunan suatu rencana anggaran.
2.      Aturan (rules) adalah suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi,hak, sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang bersangkutan. Secara prinsip, hak dan kewajiban selalu berhubungan satu sama lainnya. Seseorang yang mendapatkan haknya harus melaksanakan kewajibannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang telah melaksanakan kewajibannya harus mendapatkan haknya. Dalam hal ini, hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang. Artinya, orang tersebut dapat mengambil haknya tersebut tapi bisa juga tidak mengambilnya bila tidak menginginkannya.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh seseorang. Artinya, seseorang harus melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Apabila tidak dilaksanakan maka orang tersebut akan dikenakan sanksi berupa sanksi hukum atau sanksi sosial.
Kebijakan adalah ketentuan yang diluar aturan, tetapi tidak menyalahi aturan dan bersifat tidak permanen. Kebijakan anggaranadalah suatu instrumenkebijakan yang dilakukan suatu perusahaan dalam rangka mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi.
3.      Menurut Fisher, Schoenfeldt, dan Shaw Evaluasi Kinerja merupakan suatu proses dimana kontribusi karyawan terhadap organisasi dinilai dalam suatu periode tertentu. Sedangkan GT. Milkovich dan Bourdreau mengungkapkan bahwa evaluasi kinerja adalah suatu proses yang dilakukan dalam rangka menilai kinerja karyawan. Kinerja karyawan diartikan sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi atau mencapai persyaratan kerja yang ditentukan.
Penilaian kinerja mencakup tiga faktor penting, yaitu :
a.       Pengamatan. Kegiatan penilaian ini merupakan proses menilai dan menilik perilaku yang telah ditentukan oleh tim kerja.
b.      Ukuran. Alat ukur dan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang personal dibandingkan dengan uraian pekerjaan yang telah diterapkan bagi personal tersebut.
c.       Pengembangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi personal agar mengatasi kekurangannya dan mendorongnya mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.
Terkadang evaluasi kinerja menjadi suatu hal yang menakutkan bagi para karyawan. Banyak karyawan menganggap sesi ini sebagai ancaman karena takut akan adanya kesalahan-kesalahan yang terbukti setelah adanya evaluasi ini. Maka dari itu, diperlukan kemampuan yang baik dari para assessor (penilai) yang dalam hal ini adalah seorang Manajer langsung dalam melakukan penilaian dan evaluasi.
Pada intinya evaluasi kinerja dianggap sebagai alat untuk memverifikasi apakah individu-individu telah memenuhi standar-standar kinerja yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat pula menjadi cara untuk membantu individu-individu mengelola kinerja mereka. Dalam praktik, manajer departemen-departemen di perusahaan harus memahami pentingnya penilaian kinerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan personalia dan memberikan umpan balik perusahaan kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja.
4.      Berikut adalah pengertian dari :
ü BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai negeri. Saat ini sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu: Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum) dan Persero.
Ciri-Ciri BUMN :
1.        Pemerintah menjadi pemilik badan usaha.
2.        Pengawasan kegiatan usaha dilakukan oleh pemerintah, baik langsung maupun lewat institusi terkait.
3.        Pemerintah memiliki kekuasaan yang absolut dalam menjalankan kegiatan usaha.
4.        Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
5.        Semua resiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
6.        Sebagai pengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasil.
7.        Bertindak sebagai pelaksana pemerintah dalam memenuhi pertanggungjawaban hajat hidup masyarakat luas.
8.        Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
9.        Berfungsi sebagai alat pemerintah untuk mengadakan dan mengembangkan ekonomi negara.
10.    Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
11.    Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
12.    Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
13.    Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
14.    Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
15.    Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
16.    Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

Manfaat BUMN :
1.      Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
2.      Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
3.      Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
4.      Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas.
5.      Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
6.      Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

ü Perjan (Perusahaan Jawatan) Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak terapkan lagi. Contoh  : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekarang menjadi PT. KAI. Perjan RS Jantung Harapan KitaPerjan RS Cipto Mangunkusumo, Perjan RS  AB Harahap, Perjan RS Sanglah, Perjan RS Kariadi.
ü Perum (Perusahaan Umum) Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Perseo. Contoh : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARAPerum Peruri
ü Perusahaan Industri adalah perusahaan yang usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (bahan baku), atau mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Contoh : 
§  Perusahaan kerajinan rotan mengolah bahan mentah (rotan) menjadi barang jadi (misalnya kursi rotan dan anyaman rotan)
§  Perusahaan tepung terigu mengolah bahan mentah (gandum) menjadi bahan baku (tepung terigu).
§  Perusahaan roti mengolah bahan baku (tepung terigu) menjadi barang jadi (roti).
§  Perusahaan mobil, pupuk, kimia, obat-obatan dan sepatu.
ü  Perusahaan Ekstraktif adalah perusahaan yang bidang usahanya memungut benda-benda yang tersedia di alam secara langsung. Perusahaan yang termasuk kelompok perusahaan ekstratif antara lain pertambangan penangkapan ikan, penebangan kayu, pemungutan rumput laut, dan pembuatan garam. Perusahaan pertambangan ialah perusahaan yang usaha menghali dan mengolah barang-barang tambang, misalnya pertambangan minyak bumi, besi batu bara, timah, dan nikel
ü  Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah biaya yang digunakan untuk bahan-bahan yang bisa dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah tembakau bagi perusahaan rokok dan kayu bagi perusahaan mebel. Untuk pencatatan pembelian bahan baku sama dengan perusahaan dagang, yakni dicatat dalam buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai) dan buku pembelian (untuk pembelian kredit).  Pelunasan hutang dicatat dalam buku pengeluaran kas.
ü  Biaya penjualan/ BP (cost of sales) adalah biaya perolehan barang atau jasa yang dijual selama periode yang bersangkutan, biasanya satu tahun buku, seperti yang ditunjukkan dalam Laporan Laba-Rugi. Biaya tersebut harus berkaitan dengan pendapatan yang relevan agar laporan tidak terdistorsi. Menggunakan hanya total nilai pembelian persediaan selama periode yang bersangkutan tidak akan menghasilkan angka yang benar dan relevan, karena beberapa produk yang dijual sudah tersedia dalam bentuk stok sebelum periode dimulai, dan beberapa produk yang dibeli selama periode tersebut tetap tidak terjual pada akhir periode. Umumnya biaya penjualan dihitung dengan rumus: stok awal persediaan  + pembelian – stok akhir persediaan. Biaya penjualan pada umumnya sama dengan harga pokok penjualan.

5.      Penganggaran memang berkaitan secara unik dengan sistem akunting perusahaan dalam hal-hal:
a.       komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu format akunting;
b.      penganggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akunting manajemen, yaitu berupa akunting harga pokok standar, akunting penentuan harga pokok variabel (variable costing) dan penganggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen;
c.       akunting keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan penganggaran perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang. dalam hal ini anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi keuangan. untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan oleh akunting keuangan. penganggaran merupakan perencanaan akunting, sedangkan akunting keuangan merupakan pelaksanaan akunting.
d.      akunting keuangan memberikan masukan data historis yang relevan terutama untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.
Oleh karena beberapa hal yang telah diuraikan tersebut maka penganggaran termasuk bidang akunting. Berikut ini beberapa penulis yang menyatakan bahwa penganggaran (budgeting) termasuk bidang akunting.
Menurut Soehardi Sigit (1987, 4) mengemukakan bahwa pada abad ke-20 akunting meliputi bookkeeping, cost accounting, budgeting, auditing, analisis laporan keuangan, government accounting, social accounting, accounting theory, dan sebagainya.
Menurut Soemarso SR (1990, 8, 9, 10) bidang akunting meliputi akunting keuangan, akunting pemeriksaan, akunting manajemen, akunting biaya, akunting perpajakan, sistem informasi, penganggaran (budgeting), akunting pemerintahan.
Sugiarto dan Suwardjono (1995, 8) mengemukakan bidang spesialisasi akunting terdiri atas akunting keuangan, auditing, akunting biaya, akunting manajemen, akunting perpajakan, sistem akunting, akunting anggaran, akunting pemerintahan.

6.      Kelemahan penyusunan anggaran :
·         Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya.
·         Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat.
·         Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
·         Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.

7.      Ada prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, adalah sebagai berikut:
a.       Management involvement. Merupakan keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
b.      Organizational adaption. Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.
c.       Responsibility accounting. Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung adanya suatu system responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggung jawaban manajemen keuangan perusahaan.
d.      Goal orientation. Penetapan tujuan yang realistris akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
e.       Full communication. Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang akan dicapai.
f.       Realistic expectation. Dalam perencanaan, manajemen harus mentepakan sasaran yang realistis, artinya memungkinkan dapat dicapai. Maka sebaiknya manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai.
g.      Timeliness. Laporan-laporan mengenai realisasi rencana harus diterima manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut berguna bagi manajemen.
h.      Flexible application. Pernecanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi.
i.        Reward and punishment. Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya dibawah atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian suatu reward atau punishment oleh manajemen menjadi transparan.

8.      Rencana jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan hanya berlaku selama kurang lebih 1 tahun. Perencanaan jangka pendek, yang manghasilkan rencana jangka pendek (goals) Rencana ini memiliki jangka waktu yang cukup singkat, yakni bulanan, triwulanan, sampai satu tahunan. Rencana jangka pendek sifatnya sudah konkrit, sehingga sasaran dan tujuan yang ingin dicapai telah dirinci secara nyata, baik mengenai alokasi biaya, tenaga kerja, peralatan metode pelaksanaan serta batas waktu kapan harus mulai dan kapan harus berakhir.

9.      Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan dalam pelaksanaan pada :
1.      Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan di masa mendatang pada suatu kurun waktu tertentu di bidang penjualan produk perusahaan. Di dalam anggaran penjualan terdapat beberapa variabel yang terkait, seperti volume penjualan (dalam unit, meter, lembar, kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainya) dan harga jual per unitnya. Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunan anggaran yang lainnya. Anggaran penjualan harus merupakan suatu target yang diyakini dapat dicapai oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tanpa memperhatikan sumber daya yang dimiliki perusahaan, target penjualan akan sulit dicapai oleh manajemen. (Rudianto, 2009: 48) Untuk menyusun anggaran penjualan, perusahaan harus membuat prediksi penjualan. Prediksi penjualan tersebut berupa prediksi volume barang yang akan dijual pada suatu periode tertentu di waktu mendatang. (Rudianto, 2009: 53).
2.      Anggaran piutang adalah anggaran yang dibuat untuk merencanakan jumlah piutang perusahaan secara rinci dan perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode akuntansi yang akan datang. Piutang sendiri merupakan salah satu aset lancar yang timbul akibat adanya penjualan kredit. Biasanya perusahaan yang menerapkan sistem penjualan kredit ingin meningkatkan penjualannya sehingga nantinya keuntungan atau laba pun akan meningkat.
Namun, piutang juga memiliki dampak lain bagi perusahaan yakni timbul biaya modal, biaya administrasi utang, dan akan lebih parah sampai adanya piutang tak tertagih (bad debt). Agar terjadi hal yang tidak diinginkan, sebaiknya perusahaan mengelola piutangnya dengan baik. Salah satu caranya adalah membuat anggaran piutang.
Anggaran piutang merupakan hal yang penting sebagai dasar penyusunan anggaran kas. Di mana yang kita ketahui bahwa kas menentukan operasional perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk dapat membuat anggaran piutang.
3.      Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode tertentu. Perusahaan harus mampu memproduksi barang sesuai kebutuhan, dengan memperhitungkan jumlah penjualan yang direncanakan dan persediaan pada akhir periode untuk menjamin ketersediaan barang pada periode berikutnya. (Rudianto, 2009:80) Dalam penyusunan anggaran produksi, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode produksi, yaitu:
1.       Metode Produksi Stabil, yaitu suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu yang volume penjualannya lebih tinggi. Metode ini mengakibatkan volume persediaan menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan.
2.       Metode Persediaan Stabil, yaitu suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu. Metode ini mengakibatkan volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan.
3.       Metode Fleksibel, yaitu suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah terus dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan. (Rudianto, 2009: 80-83)
Anggaran produksi adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah satuan (unit) barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan selama periode tertentu yang akan datang, di dalamnya meliputi tentang jenis (kualitas) barang yang akan diproduksikan, serta waktu (kapan) produksi akan dilakukan. (Munandar, 2007: 81).
10.  Fungsi pengendalian berperan untuk mendeteksi deviasi atau kelemahan yang perbaikan terhadapnya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi pengawasan adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan dan penyesuaian tersebut ke seluruh proses manajemen. Adapun fungsi pengendalian yaitu sebagai berikut:
1.      Perencanaan
2.      Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi
3.       Komunikasi informasi
4.      Pengambilan keputusan
5.    Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi
6.      Pengendalian
7.      Penilaian kinerja.
8.      Meningkatkan akuntabilitas
9.      Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan yang berlaku.
10.  Melindungi aset organisasi.
11.  Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK

RESUME DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI